Tuesday, 31 October 2017

Makalah Pembuatan Ikan Peda



PEMBUATAN IKAN PEDA
(PEMEDAAN IKAN)

MAKALAH ILMIAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN MULOK


KELOMPOK 2

HAFIFAH
MUHAMMAD MADANIL ILMI
POPPY IGA LESTARI
RYAN OKI PRASETYO


XII IPA 5 SMAN 1 KUALA TUNGKAL
TAHUN PELAJARAN 2017

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembuatan Ikan Peda (Pemedaan Ikan)”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran muatan lokal kelas XII tahun pelajaran 2017. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa pihak sehingga penulisan makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Khairil Anam, S.Pd selaku Kepala SMAN 1 Kuala Tungkal
2.      Ibu Nelly Rehulina, selaku guru mata pelajaran muatan lokal yang telah memberikan banyak bimbingan untuk penulis menyelesaikan makalah ini.
3.      Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi dan masukan selama penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
4.      Staff Perpusakaan Daerah Kab. Tanjung Jabung Barat yang telah membantu penulis selama proses pencarian sumber di perpustakaan.
5.      Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan masukan serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu selama penyusunan makalah ini.
Pada penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Kuala Tungkal, Agustus 2017
                                                                                                                        Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I          PENDAHULUAN
...... 1.1          Latar Belakang....................................................................................... 1
...... 1.2          Rumusan Masalah................................................................................... 1
...... 1.3         Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
...... 1.4         Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
BAB II         KAJIAN PUSTAKA
...... 2.1          Definisi Ikan Peda ................................................................................. 3
...... 2.2          Proses Pemedaan Ikan............................................................................ 3
...... 2.3         Spesifikasi ikan peda yang baik ............................................................ 6
BAB III        METODEOLOGI
...... 3.1          Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 7
...... 3.2          Prosedur Penelitian............................................................................... ..7
BAB IV        PEMBAHASAN.................................................................................... 9
BAB V                     PENUTUP
5.1          Kesimpulan............................................................................................. 11
5.2          Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 12



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
      Ikan peda adalah salah satu hasil olahan ikan yang diolah melalui cara fermentasi bergaram. Ikan peda biasanya dibuat dari ikan kembung perempuan (Rasterliger neglectus). Ikan peda umumnya dikenal memiliki dua jenis, yaitu ikan peda merah (peda siam), dan ikan peda putih. Ikan peda merah (ikan peda Siam) dibuat dari ikan kembung ber­kadar lemak tinggi serta tidak disiangi, sedangkan ikan peda putih dibuat dari ikan kem­bung yang berkadar lemak rendah serta disiangi. lkan peda dibuat secara bertahap, yaitu melalui proses penggaraman dan dilanjutkan dengan proses fermentasi untuk pembentukan bau yang spesifik.
Seperti yang kita ketahui bersama, Kuala Tungkal merupakan ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki pesisir dan laut. Tentu saja, hal ini mempengaruhi profesi penduduk sekitar yang lebih dominan menjadi nelayan. Sebagian besar masyarakat Kuala Tungkal memilih profesi sebagai nelayan dikarenakan penghasilan yang lebih menjamin
Proses pengembangan ikan peda sangat sederhana dan dapat dikembangkan di daerah nelayan seperti Kuala Tungkal. Hal ini dapat dipergunakan untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan yang berakibat menaikkan pendapatan nelayan.

1.2       Rumusan Masalah
1.             Apa itu ikan peda?
2.             Bagaimana cara/proses pembuatan ikan peda?
3.             Bagaimana cara memilah ikan peda dengan kualitas baik?





1.3       Tujuan Penelitian
1.             Mengetahui apa itu ikan peda.
2.             Mengetahui tahap-tahap pengolahan ikan peda.
3.             Mengetahui ciri ikan peda dengan kualitas yang baik, dan layak dikonsumsi.
1.4       Manfaat Penelitian
1.             Bagi pelajar, penulisan makalah ini bermanfaat sebagai media tambahan untuk belajar.
2.              Bagi para pengusaha perikanan, dapat dijadikan sebagai inovasi produk baru yang berkualitas dan digemari masyarakat.
3.             Bagi masyarakat, khususnya para nelayan dapat menjadi acuan untuk lebih berkreasi bagi ikan yang tidak laku, sehingga ikan tersebut tidak akan terbuang sia-sia.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1     Definisi Ikan Peda
Menurut Desniar, dkk (2009), salah satu teknik pengolahan ikan secara tradisional adalah fermentasi. Peda adalah salah satu produk fermentasi yang tidak dikeringkan lebih lanjut, melainkan dibiarkan setengah basah, sehingga proses fermentasi tetap berlangsung. Umumnya proses fermentasi peda adalah fermentasi secara spontan, dimana dalam pembuatannya tidak ditambahkan mikroba dalam bentuk starter, tetapi mikroba yang berperan aktif dalam proses fermentasi berkembangbiak secara spontan karena lingkungan hidupnya yang dibuat sesuai untuk pertumbuhannya.
Menurut Adawyah (2007), peda merupakan produk fermentasi dengan bahan baku ikan. Cara pengolahan ikan peda sangat bervariasi.Walaupun demikian, pembuatan ikan peda mempunyai fermentasi penggunaan bahan tambahan garam dan dilakukan secara tradisional. (romadhonlubismedan.wordpress.com,2015).
Uji organoleptik atau uji indera merupakan cara pengujian dengan menggunakan alat indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu.

2.2    Proses Pemedaan Ikan
Tahap-tahap pengolahan ikan peda antara lain adanya sortasi terhadap bahan baku, proses penggaraman, dan fermentasi.
2.2.1      Bahan Baku
Kesegaran ikan sangat mempengaruhi mutu hasil akhir, maka ikan yang akan diolah menjadi peda harus segar karena ikan yang sudah busuk akan menghasilkan peda bermutu rendah dan akan membahayakan kesehatan. Pada dasarnya semua jenis ikan dapat diolah menjadi peda, akan tetapi umumnya ikan yang digunakan sebagai bahan baku peda adalah ikan kembung (Restrelliger spp). Di kenal dua jenis peda yaitu peda merah yang dibuat dari ikan kembung betina ( Restrellinger nglegtus) dan peda putih yang dibuat dari ikan kembung ikan jantan ( Restrelliger knagorta).
Bahan baku pada pembuatan peda ini yaitu: 1) Ikan yakni Kesegaran ikan sangat mempengaruhi mutu hasil akhir, maka ikan yang akan diolah menjadi peda harus segar karena ikan yang sudah busuk akan menghasilkan peda bermutu rendah dan akan membahayakan kesehatan. Pada dasarnya semua jenis ikan dapat diolah menjadi peda, akan tetapi umumnya ikan yang digunakan sebagai bahan baku peda adalah ikan kembung

2.2.2      Penggaraman
Penggaraman merupakan pengolahan dengan menggunakan garam konsentrasi tinggi. Garam yang digunakan harus mempunyai kemurnian tinggi,artinya mengandung garam NaCl tinggi minimal 98%. Bila garam yang digunakan mengandunggaram-garam calcium dan magnesium lebih dari 1% maka akan menghasilkanpeda yang kurang baik. Penggunaan garam dilakukan untuk mengawetkan dan menyamarkan kerusakan yang dapat terjadi pada bahan pangan.
 Tujuan penggaraman adalah untuk pengawetan selain itu untuk mendapatkan perubahan bahan yang diinginkan seperti tekstur, warna, dan mendapatkan karakteristik tertentu dari produk dengan aroma dan rasa yang khas. Fungsi dari penggaraman adalah menghambat atau membunuh bakteri pembusuk pada bahan dan membentuk struktur tertentu. Pada proses fermentasi garam berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak tahan terhadap garam namun menumbuhkan bakteri yang halotoleran terhadap garam. Garam juga memiliki kemampuan dalam mengikat air dalam jaringan sayuran sehingga terjadi perubahan tekstur dari produk yang dibuat pickle. Pada proses pengolahan dengan enzimatis fungsi garam adalah menyeleksi jenis enzim yang aktif. Enzim yang tidak tahan terhadap garam akan inaktif sehingga enzim yang aktif akan beraktivitas mendegradasi protein ikan dan membentuk flavor dan aroma yang khas. (id.netlog.com,2012).

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penggaraman antara lain :
1. Karakteristik dan Sifat Bahan
2. Jumlah Konsentrasi Garam
3. Suhu Pengeringan
4. Waktu Penggaraman
5. Tujuan Penggaraman (fermentasi dan enzimatis) 

2.2.3      Fermentasi
Perubahan Selama Fermentasi Peda Peda yang baik adalah peda yang berwarna merah, teksturnya maser, dan mengandung nutrisi yang cukup tinggi, 181 Teknik Fermentasi perbandingan nutrisi antara peda merah dan peda putih dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Komposisi Kimia Peda dan Peda Putih Komposisi Peda Merah (%) Peda Putih (%) Air lemak 44-47 44-47 Lemak 7-14 1,5-7 Protein 21-22 26-37 NaCl 15-17 12-18 Mutu peda tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang digunakan, cara pengolahan, dan cara penyimpanannya. Selama proses fermentasi terjadi penurunan kadar air akibat penambahan garam yang sifatnya menarik air bahan. Pada fermentasi tahap I, penambahan garam penurunan kadar air tinggi sampai waktu tertetu, dan tidak terjadi lagi penurunan kadar air hingga kadar airnya stabil. Garam yang masuk kedalam daging ikan akan menyebabkan terjadinya perubahan kimia dan fisik terutama protein. Garam akan mendenaturasi protein dan mengakibatkan 182 Teknik Fermentasi koagulasi. Akibat dari proses itu, air akan keluar dari tubuh ikan dan daging ikan akan mengkerut. Pada fermentasi tahap II akan terjadi pemecahan protein, lemak dan komponen lainnya. Pada tahap itu enzim yang berperan adalah enzim yang berasal dari jaringan ikan. Aktivitas enzim selanjutnya akan merangsang aktivitas yang dihasilkan oleh mikroba. Selama fermentasi, asam-asam amino akan mengalami peningkatan akibat adanya pemecahan protein selama fermentasi. Pemecahan disebabkan oleh enzim proteolitik yang terdapat dalam jaringan itu sendiri dan enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Enzim proteolitik yang terdapat dalam jaringan tubuh ikan terutama terdapat dalam saluran pencernaan, yaitu bagian pilorik caecum dan lendir usus. Pada pembuatan peda apabila bagian-bagian tersebut dihilangkan maka kandungan enzim proteolitik dari jaringan ikan jauh berkurang dan yang banyak aktif adalah enzim dari aktivitas mikroba. Enzim 183 Teknik Fermentasi proteolitik dari bakteri terutama dihasilkan oleh bakteri yang bersifat halofilik. Adanya air mengakibatkan proses penguraian lemak menjadi asam lemak dan gliserol dapat berjalan dengan baik. Enzim lipase yang aktif dapat berasal dari jaringan otot dan adiposa, juga berasal dari bakteri. Hasil degradasi protein dan lemak dapat menghasilkan senyawa cita rasa, bau khas pada peda disebabkan karena adanya senyawa metil keton, butil aldehid. Selain itu, kandungan asam amino nitrogen yang tinggi juga dapat mempengaruhi cita rasa peda. Konsistensi maser pada peda sangat dipengaruhi oleh kandungan lemak yang tinggi dan adanya enzim proteolitik yang akan mengubah tekstur ikan sehingga menjadi maser. Sedangkan warna merah pada peda selain disebabkan bahan baku, enzim dari bakteri disebabkan pula karena selama fermentasi terjadi interaksi antara karbonil yang berasal dari oksidasi lemak dengan gugus asam amino dan protein.

2.3       Spesifikasi ikan peda yang baik
Ikan peda yang dibuat secara demikian mempunyai spesifikasi produk akhir sebagai berikut:
-   Penampakan sangat menarik, warna ikan coklat mengkilap.
-   Bau harum fermentasi ikan, segar tidak ada bau busuk.
-   Rasa enak, gurih dan terasa fermentasi.
-   Tekstur kompak. masir dan warna daging merah (seperti warna daging sapi).
-   Tidak ada jamur.  




BAB III
METODEOLOGI
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka. Metode studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi melalui internet, jurnal, dan buku yang membahas pemedaan ikan.

3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan mengamati riset dan praktikum pihak lain yang kami rangkum untuk mendapatkan data dan menjawab rumusan masalah. Metode yang kami gunakan merupakan hasil studi resmi, yang kemudian kami kutip melalui http:/himathrik2.tripod.com/ikanpeda.htm.
Alat Dan Bahan
1.                   Alat
·         Pisau
·         Talenan
·         Toples
·         Baskom
2.                   Bahan
·         Ikan Kembung
·         Garam
·         Air bersih

Prosedur Kerja
1.      Mula-mula insang dan perut ikan dipisahkan, kemudian ikan dicuci sampai benar-benar bersih, khawatir jika tidak bersih nanti akan muncul belatung pada saat proses pengawetan.
2.      Ikan yang sudah dicuci bersih, ditiriskan sampai tidak ada air yang menetes dari tubuh ikan pada saat ikan diangkat.
3.      Ikan yang telah dicuci bersih dan sudah ditiriskan dilumuri garam sebanyak 20%, lumuri seluruh bagian tubuhnya, demikian pula pada rongga perutnya.
4.      Ikan ditumpuk dalam wadah plastik atau toples, kemudian ditutup dan biarkan selama 1 minggu.
5.      Setelah 1 minggu ikan dibersihkan dari garam-garam yang melekat pada ikan.
6.      Susun kembali ikan dalam wadah dan biarkan selama seminggu.
7.      Setelah seminggu ikan dijemur sampai kering.
8.      Setelah ikan kering kemudian ikan dimasukkan kembali dalam wadah dan biarkan selama sebulan.
9.      Setelah sebulan ikan dapat dikonsumsi.




BAB III
PEMBAHASAN

Tabel hasil percobaan.
HARI / MINGGU
RASA
AROMA
WARNA
TEKSTUR
Minggu I
Belum bisa dirasakan karna proses pembuatannya belum selesai
Sedikit kurang sedap / agak amis
Ikan terlihat sedikit pucat
Kulit dan daging ikan sedikit kesat dibandingkan pada saat sebelum diberikan perlakuan
Minggu II
Asin yakni rasanya yang khas akibat adanya proses fermentasi
Ikan lebih enak dicium dibandingkan masih pada saaat pembongkaran I / aroma ikan peda yang sudah tercium.
Ikan lebih pucat dibandingkan pembongkaran I
Kulit dan daging ikan lebih kesat dibandingkan pada saat pembongkaran I / lebih keras
Setelah 1 bulan di simpan
Merah kecoklatan
Kenyal dan agak keras
Pada dasarnya semua jenis ikan dapat diolah menjadi peda, akan tetapi umumnya ikan yang digunakan sebagai bahan baku peda adalah ikan kembung, ikan laying, ikan selar, ikan mas, ikan tawes, dan ikan mujair. Tetapi ikan yang hasilnya sangat memuaskan adalah ikan kembung, baik ikan kembung betina maupun jantan.
Mikroorganisme yang secara alami terdapat pada ikan sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi pada produk ikan fermentasi. Ikan pada lingkungan alaminya mengandung mikroorganisme pada lendir di badan, perut dan insang.  bakteri yang terdapat pada permukaan kulit ikan sebanyak 102 –107 koloni/cm2, pada insang 103 – 109 koloni/g dan pada usus 103 – 109 koloni/g.Mikroorganisme yang terdapat pada ikan hidup didominasi oleh bakteripsikrotropik gram negatif yang terdapat pada bagian permukaan luarnya. Jaringaninternal dan darah dari ikan sehat biasanya steril.Mikroorganisme gram positif yang ditemukan pada ikan adalah micrococci, bacilli dancoryneform, sedangkan bakteri gram negatif adalah Moraxella, Acinetobacter,Pseudomonas, Flavobacterium dan Vibrio. Bakteri anaerob yangterdapat pada usus adalah Clostridium sporogenus, Clostridium putrificum dansejumlah anggota dari kelompok coliform juga ditemukan pada usus ikan.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Selama proses fermentasi terjadi penurunan kadar air diakibatkan karena adanya penambahan garam yang menarik air bahan. Pada fermentasi, terjadi penurunan kadar air hingga kadar airnya stabil, hal ini disebabakan karena adanya penambahan garam. Garam masuk kedalam daging ikan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kimia dan fisik terutama protein. Garam akan mendenaturasi protein dan mengakibatkan koagulasi. Akibatdari proses itu,  air akan keluar dari tubuh ikan dan daging ikan akan mengkerut.



BAB V
PENUTUP
5.1       Kesimpulan
1.    Semua jenis ikan bisa dijadikan peda melalui proses fermentasi akan tetapi jenis ikan kembung lebih bagus hasilnya dibanding ikan yang lainnya.
2.    Faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya fermentasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
·         Kesegaran ikan
·         Menggunakan Garam  yang diproses melalui penguapan air laut dengan sinar matahari   dan garamnya harus bersih.
·         Menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan
3.    Ikan peda yang berhasil, pada tekstur dagingnya akan terlihat lebih kesat, warnanya pucat, adanya bau peda yang tercium dan warnanya juga berubah dari warna asalnya seperti warnanya jadi kecoklatan.
5.2       Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pada makalah ini, agar hasil laut lebih dikembangkan. Selain itu penulis juga berharap agar lebih berwawasan mengenai kandungan-kandungan yang dimiliki setiap bahan makanan agar terhindar dari keracunan maupun gangguan sistem pencernaan. Seperti ikan peda, meskipun murah dan sering dijumpai diberbagai pasar, ikan peda memiliki kualitas dan proses pembuatan yang aman dan bahan-bahan yang alami. Tidak ada salahnya jika kita mengembangkan potensi alam sekitar dengan mengkonsumsi hasil bumi dengan bijak.


DAFTAR PUSTAKA
http:/himathrik2.tripod.com/ikanpeda.htm. diakses 4 Juli 2017
http:/id.netlog.com. diakses 6 Juli 2017
http:/romadhonlubismedan.wordpress.com.. diakses 3 Juli 2017



No comments:

Post a Comment