MAKALAH BAHASA INDONESIA
“HEBOH SENJATA BIOLOGIS,DI TINJAU
DARI SUDUT PANDANG KEILMUAN”
MUHAMMAD MADANIL ILMI
PANELIS KE-3
SENJATA BIOLOGI DI TINJAU DARI SUDUT
KEILMUAN
keterangan:lambang
senjata biologi
Senjata biologi (bahasa
Inggris: biological weapon) adalah senjata yang
menggunakan patogen
(bakteri, virus, atau organisme
penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau
melumpuhkan musuh.Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologi tidak hanya
berupa organisme patogen,
tetapi juga toksin
maupun bakteri antraks berbahaya yang dihasilkan oleh organisme
tertentu. Dalam kenyataanya, senjata biologi tidak hanya menyerang manusia,
tetapi juga hewan dan tanaman.
Pembuatan dan penyimpanan senjata biologi telah dilarang oleh Konvensi Senjata
Biologi 1979 yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara. Alasan
pelarangan ini adalah untuk menghindari efek yang dihasilkan senjata biologi,
yang dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan
sosial. Namun, Konvensi Senjata
Biologi hanya melarang pembuatan dan penyimpanan senjata biologi, tetapi
tidak melarang pemakaiannya.Kemajuan Senjata Biologi
Dalam perkembangannya penggunaan senjata bilogi mengalami kemajuan dalam ilmu bioteknologikal. Kemajuan ilmu bioteknologi (terutama rekayasa genetika) memiliki dampak negatif dan positif dalam pengembangan senjata biologi. dalam positif yang ditimbulkan adalah munculnya metode dan berbagai cara deteksi, identifikasi, danneutralisasi agen biologi patogen secara lebih cepat.
Berbagai jenis vaksin dan anti-toksinjuga telah dikembangkan untuk mengontrol bakteri dan virus patogen yang digunakan sebagai senjata biologi. Modifikasi materi genetik/DNA organisme juga telah diterapkan untuk membuat racun, elemen yang menular, maupun senjata biologi yang mematikan.
Data Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pertahanan sipil dan nasional suatu negara dalam melawan penggunaan dan pembuatan senjata biologi serta mengembangkan antibiotik dan vaksinbaru.
Kemajuan bioteknologi juga dapat disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengembangkan senjata biologi yang sangat berbahaya, contohnya adalah menghasilkan organisme makroskopis yang secara genetik sudah dimodifikasi untuk memproduksitoksin atau racun berbahaya. Berbagai agen biologi patogen juga dapat direkayasa secara genetik agar lebih tahan atau stabil pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki resistensi terhadap antibiotik, vaksin, dan terapi yang sudah ada. Selain itu, bioteknologi juga dimanfaatkan untuk pembuatan agen biologi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun atau antibodi tubuh karena profil imunologisnya telah diubah. Apabila senjata biologi yang telah dikembangkan dimanfaatkan untuk bioterorisme atau penyalahgunaan lainnya maka akan timbul kekacauan di dunia.
Beberapa jenis senjata biologi yang populer antara lain :
1. Antrhax
Anthrax termasuk bioweapon golongan A. Bakterinya hidup di tanah dan terbawa oleh hewan ketika mencari makan. Manusia tertular bakteri ini melalui kontak langsung dengan hewan tersebut atau lewat udara. Bakteri ini juga dapat masuk ke sistem pencernaan lewat makanan. Akan tetapi banyak kasus yang terjadi lewat kontak langsung. Yang paling parah apabila terinfeksi lewat pernapasan. Bakteri ini dengan cepat akan masuk ke paru-paru dan menggandakan diri serta melepaskan racun yang menyebabkan demam, masalah pernapasan, lelah dan muntah.
2. Wabah Pes
Masih ingat
dengan Black Death (Kematian Hitam) ? Ya, ini merupakan peristiwa kelam di
eropa sekitar abad ke-14. Jika dijadikan senjata pemusnah masal, Yersinia
pestis ini merupakan kategori A bioweapon. Wabah ini sendiri terbagi menjadi 2
yaitu, Bubonic Plague dan Pneumonic Plague.Bubonic Plague menyebar melalui
kontak langsung dengan penderita. Efeknya dapat menyebabkan demam, menggigil,
sakit kepala dan kelelahan. Gejalanya dapat timbul 2-3 hari dan apabila tidak
ditangani dengan benar dalam 24 jam pertama, maka 70% kemungkinan pasien akan
tewas. Pneumonic Plague jarang terjadi dan menyebar lewat udara (batuk, bersin
dan percakapan dengan penderita). Gejalanya meliputi demam, baduk, lendir
berdarah dan sulit bernapas.
3. Botulinum
Toxin
ketika
menyebar melalui udara, racun ini tidak dapat dilihat atau dicium. Dalam 12-36
jam kemudian, gejala yang muncul adalah pandangan kabur, muntah dan kesulitan
menelan. Apabila tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kelumpuhan dan
pada akhirnya menyerang sistem pernapasan. Dan tanpa sistem pernapasan yang
baik, Clostridium botulinum dapat membunuh dalam 24-72 jam kemudian.
Berikut ini adalah mikroorganisme yang digunakan dalam senjata biologi :
Antrax
Brucellosis
Psittacosis
Demam Q
Gastroenteritis
Shigellosis
Tularemia
Glanders
Melioidosis
Berikut ini adalah mikroorganisme yang digunakan dalam senjata biologi :
Antrax
Brucellosis
Psittacosis
Demam Q
Gastroenteritis
Shigellosis
Tularemia
Glanders
Melioidosis
Bahaya senjata Biologi pada kehidupan
Senjata biologis merupkan senjata
yang memang cukup ampuh dan sebagian besar tidak terlihat dengan begitu jelas
apabila kita kurang memperhatikan dengan jeli.Senjata biologi biasanya di
gunakan untuk membasmi hama,maupun hal hal lainnya.Namun seiring berjalannya
waktu banyak sekali pihak-pihak yang menyalahgunakan penggunaan senjata
biologis akan hal-hal yang tidak baik,seperti terorisme,kasus pembunuhan,serta
juga perusakan dan pencemaran lingkungan.
Walaupun senjata biologis itu tak
begitu mengerikan,namun apabila di salahgunakan dapat mengakibatkan hal-hal
buruk yang terjadi pada kita,orang lain ataupun lingkungan di sekitar kita.
Di tinjau dari sudut ke ilmuan
Dewasa ini penggunaan senjata
biologis sudah semakin populer,mengingat penggunaan senjata dengan metode fisik
sudah mulai di anggap kuno oleh segelintir orang.Penggunaan senjata biologis
juga terlihat lebih simple namun sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
Penggunaan senjata biologis ada yang di gunakan untuk keperluan yang berbau
hal-hal positif namun ada juga pada hal-hal yang berbau negatif.Senjata
biologis sangat bermanfaat karena reaksinya yang begitu cepat,adanya senjata
biologis juga membuat para pelajar maupun pemula tertarik untuk mempelajari
cara-cara membuat senjata biologis,mempelajari cara menggunakan,serta juga
untuk mengetahui apa saja dampak yang di timbulkan dari senjata biologis
tersebut.
Pembelajaran serta edukasi pada
senjata biologis memang sangat penting,karena jika salah sedikit saja
penggunaan senjata biologis dapat berakibat fatal.Maka dari itu perlu ilmu-ilmu
yang mumpuni agar kita semua tahu apa itu senjata biologis,apa saja
manfaatnya,apa saja bahayanya serta apa saja dampak yang di timbulkan.
Sejarah
penggunaan senjata biologi dimulai pada tahun 400 SM, ketika orang Iran Kuno
(scythians) menggunakan panah yang dicelupkan ke dalam feses (kotoran) dan
mayat makhluk hidup yang telah membusuk. Hal serupa juga dilakukan oleh
bangsaRoma yang mencelupkan pedangnya ke dalam pupuk dan sisa hewan yang telah
membusuk sebelum berperang dengan musuhnya. Apabila musuhnya terluka oleh
senjata tersebut, maka terjadi infeksi penyakit yang dapat menyebabkan
kematian.
Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologi terjadi ketika bangsa Mongol mengusir bangsa Genoa dari kota Kaffa di Laut Mati dengan memanfaatkan mayat-mayat manusia yang terinfeksi wabah pes.
Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologi terjadi ketika bangsa Mongol mengusir bangsa Genoa dari kota Kaffa di Laut Mati dengan memanfaatkan mayat-mayat manusia yang terinfeksi wabah pes.
Ketika
bangsa Genoa menyingkir hingga ke Venice, mereka tetap diikuti oleh kutu dan
tikus yang terinfeksi pes sehingga akhirnya menimbulkan "kematian
hitam" (black death) di wilayah Eropa.
Pada tahun
1754-1760, terjadi peperangan antara bangsa Britania Utara dan bangsa Indian
yang melibatkan penggunaan virus cacar. Ketika itu, Britania Utara memberikan
pakaian dan selimut dari rumah sakit yang merawat penderita cacar kepada bangsa
Indian untuk memusnahkan bangsa tersebut. Pada Perang Dunia I, Jerman menggunakan
dua bakteri patogen, yaituBurkholderia mallei penyebab Glanders dan Bacillus
anthracis penyebab Antrax untuk menginfeksi ternak dan kuda tentara Sekutu.
Pada tahun 1932-1935, Jepang
mengembangkan program pembuatan senjata biologi di Cina yang dinamakan Unit
731. Sebanyak 3.000 ilmuwan Jepang bekerja untuk melakukan penelitian terhadap
berbagai agen biologi yang berpotensi sebagai senjata, misalnya kolera, pes,
dan penyakit seksual yang menular. Eksperimen yang dilakukan menggunakan
tahanan Cina yang mengakibatkan ± 10.000 tahanan mati pada masa itu. Sejak saat
itu, tidak hanya Jepang yang mengembangkan senjata biologi, namun juga diikuti
oleh negara-negara lain seperiAmerika Serikat dan Uni Soviet.
Penggunaan
Di bidang
keilmuan,senjata biologis kerap kali di gunakan sebagai bahan
praktek,percobaan,serta uji coba lainnya.Sebelum di lakukan praktek atau uji
coba,biasanya para peneliti ataupun orang-orang yang terkait akan mempelajari
terlebih dahulu teori-teori yang akan di ujikan,setelah matang barulah di
lakukan uji coba.
Kesimpulan
Kesimpulan
Industri
farmasi dan bioteknologi Amerika, perlu mempertimbangkan kembali penolakannya
terhadap protokol tadi. Sebenarnya bila ada niat baik, tidak ada kesulitan
untuk mencari jalan tengah. Misalnya, industri kimia terbukti telah bisa
mengatur antara peraturan inspeksi dengan kepentingan rahasia dagangnya
sehingga perjanjian pelarangan senjata kimia, Chemical Weapons Convention
(1993) dapat berfungsi dengan baik. Di dalam negeri Amerika sendiri,
suara-suara menentang penolakan pemerintah cukup banyak khususnya di kalangan
ilmuwan, misalnya dari Dr. Barbara Rosenberg, ketua Federation of American
Scientists’ Working Group on Biological Weapons. Bahkan penasihat pemerintah
untuk senjata kimia dan biologis, Professor Matthew Meselson dari Harvard
University mengingatkan penolakan sepihak Amerika itu yang dapat ditangkap
sebagai usaha “menyembunyikan sesuatu” (jurnal Nature, Juli 2001). Kita semua
berharap semoga kejadian akhir-akhir ini mengingatkan kembali kepada bahaya senjata
biologis
No comments:
Post a Comment